FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR
Oleh : Didi Permana
A.
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan kita telah banyak mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan zaman, seperti dalam beban waktu yang harus ditempuh
oleh siswa Sekolah Dasar sekarang ini lebih banyak dibandingkan dengan
kurikulum sebelumnya, sebagai contoh berdasarkan kurikulum SD 1994 jumlah jam
mata pelajaran matematika untuk kelas 1,2, dan 3 sejumlah 10 jam, kelas 4, 5,
dan 6 sebanyak 8 jam, yang semula hanya 6 jam seminggunya. Dengan mengalami
perubahan itu tentu saja sangatlah berpengaruh secara langsung terhadap
kegiatan belajar mengajar di kelas, maka sudah sewajarnyalah bahwa kegaiatan
belajar mengajar harus mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak,
hal ini terutama oleh seorang guru yang senantiasa secara langsung berhadapan
dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik yang datangnya dari dalam diri siswa itu sendiri,
maupun yang datang dari luar. Faktor-faktor itu dapat mempengaruhi keberhasilan
atau kegagalan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut Dadang
Sulaeman (1984;12) mengatakan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu
proses dimana terlihat sejumlah faktor yang masing-masing diasumsikan ikut
berperan dan memberikan sumbangan. Faktor tersebut antara lain terdiri dari faktor
atas siswa itu sendiri, dan faktor di luar siswa dengan karakteristik
masing-masing”. Dengan demikian hasil belajar siswa akan tercapai dengan baik
dan maksimal apabila faktor-faktor yang mempengaruhi bersifat positif dapat
memberikan dorongan dan gairah belajar bagi siswa.
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR
Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
terbagi dua kelompok, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa itu
sendiri yang dinamakan faktor internal, ada juga yang mengatakan factor intern,
dan faktor yang datangnya dari luar siswa disebut faktor eksternal, ada juga
yang menyebutnya faktor ektern. Hal ini Rochman Natawidjaja (1980 / 1981;16)
mengatakan bahwa “prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor-faktor
dalam diri pelajar, dan faktor ekternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar
diri pelajar”.
Yang termasuk faktor internal menurut Rochman Natawidjaja
yaitu :
1.
Faktor
psikologis, baik yang bawaan maupun yang diperoleh,
2.
Faktor
jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Sedangkan
faktor ekternal menurut Nana Sudjana (1989;6) “dapat dibedakan menjadi tiga
lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat”.
1.
Faktor
Internal
Faktor
internal ada dua bagian yaitu faktor psikologis dan faktor jasmaniah
(fisiologis),
A.
Faktor
Psikologis
Faktor
psikologis meliputi :
1.
Intelegensi
Menurut
Thorndike yang dikutip oleh Wayan Nurkancana (1986;176) mengemukakan pengertian
intelegensi adalah “sebagai kesanggupan untuk merespon yang baik sesuai dengan
fakta yang dihadapi”. Juga menurut William Stern mengatakan bahwa “intelegensi
adalah suatu kapasitas umum (general capacity) dari pada individu untuk
mengadakan penyesuaian terhadap situasi yang baru atau suatu problema yang
dihadapi”. Dari kedua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa intelegensi itu
merupakan dasar potensial setiap individu siswa bagi pencapaian hasil belajar.
Artinya hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa tergantung pada tingkat
intelegensinya.
Intelegensi
dapat diukur dengan mempergunakan tes intelegensi. Ukuran tingkat intelegensi
adalah Intelegensi Quotient (IQ). Dengan mengetahui tingkat IQ seorang siswa,
maka dapat diramalkan tingkat hasil belajar yang akan dicapai. Makin tinggi IQ
yang dimiliki siswa, maka makin tinggi pula tingkat hasil belajar yang mungkin
dicapai, sebalinya makin rendah IQ siswa, maka makin rendah pula hasil yang
mungkin dicapai.
2.
Kesiapan
Kesiapan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar
mengajar, menurut Moh. Surya (1979;70) persiapan dapat diartikan “sebagai
sejumlah respon atau kecakapan tertentu yang diperlukan untuk suatu tindakan”.
Berhasil tidak perbuatan belajar yang dilakukan siswa akan banyak tergantung pada kesiapan siswa itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Wayan Nurkancana (1987;222) bahwa perbuatan belajar dapat berlangsung dengan baik apabila fungsi-fungsi yang diperlukan untuk belajar sudah ckup matang atau telah siap untuk digunakan.
3.
Minat
Minat dapat diartikan sebagai suatu kesadaran bahwa suatu
obyek atau situasi itu mengandung hubungan dengan dirinya. Seperti yang
dikemukan oleh Doyles Fryer yang dikutip oleh Wayan Nurkancana(1987;229)
mengatakan bahwa minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan
obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.
Materi pelajaran yang menarik minat siswa dalam hal ini
materi pelajaran matematika akan dapat mudah dipelajari oleh siswa. Sebaliknya
bahwa materi pelajaran yang tidak sesuai dengan minatnya akan sulit dipelajari.
4.
Bakat
Bakat menurut Waren yang dikutip oleh Wayan Nurkancana
(1987;204) mengatakan bahwa bakat (aptitude) dapat didefinisikan sebagai suatu
kondisi atau disposisi-disposisi tertentu yang menggejala pada kecakapan
seseorang untuk memperoleh dengan melalui latihan atau beberapa pengetahuan
keahlian.
5.
Emosi
Apabila suatu kebutuhan telah terasa dan kegiatan telah
dimulai kemudian mungkin timbul keadaan-keadaan yang menghalangi kegiatan
tersebut, dan apabila cara-cara dalam mengatasi keadaan yang menghalangi
kegiatan didasarkan kepada kebiasaan secara rasional tidak cukup memadai, maka
individu itu hal ini seorang siswa akan
terganggu. Keadaan tersebut menunjukkan individu atau siswa yang bersangkutan mempunyai perasaan emosi.
Sedangkan perasaan emosi dalam diri siswa itu akan mempengaruhi kegiatan siswa
dalam belajar. Hal ini Moh. Surya (1979;74) mengemukakan bahwa situasi
emosional yang terdapat dalam diri individu mempengaruhi dan mewarnai tingkah
lakunya termasuk dalam belajar. Oleh karena itu situasi emosional yang dialami
individu akan memepengaruhi hasil belajar yang dicapai. Winarno Surachmad (1990;70)
mengemukan bahwa bila kadar emosi mencapai titik krtitik, maka pengaruhnya akan
berbalik menghambat proses belajar. Selain itu berdasarkan hasil penelitian
dari Winarno Surachmad (1990;71) menunjukkan adanya pengaruh detrimental atau
melumpuhkan dengan adanya ketegangan emosional pada proses belajar, bila
ketegangan itu mencapai taraf titik kritik tertentu.
B.
Faktor
Jasmaniah (Fisiologis)
Faktor jasmaniah (fisiologis) atau kondisi fisik merupakan faktor
yang penting dalam proses belajar mengajar. Hal ini Winarno Surakhmad (1987;78)
mengatakan bahwa : Diantara faktor-faktor yang memberikan kondisi tertentu pada
belajar adalah faktor fisiologis, yang biasa dikenal dalam praktek adalah kelima alat indra, yakni : penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, perasa.
Pintu-pintu tersebut menghubungkan manusia dengan dunia luar melalui urat-urat
syaraf yang tersusun secara sangat komplek dan berfungsi dengan kecermatan yang
menakjubkan. Rangsangan-rangsangan yang datang dari luar diterima alat
pintu-pintu pengindraan itu dan mengalami pengolahan tertentu yang kemudian
menjadi kesadaran manusia. Dari sudut ini dapat dikatakan bahwa pengetahuan manusia
dimulai dari persepsi serupa itu. Peristiwa belajar Nampak tergantung pula pada
kesempurnaan fungsi alat dria itu. Moh. Surya
(1979;74) mengatakan bahwa Individu yang memiliki fisik yang baik
cenderung untuk memperoleh hasil yang baik dibandingkan dengan individu yang
memiliki kondisi kurang baik.
2.
Faktor
Ekternal
Faktor ekternal disebut juga faktor ekstern adalah faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yang datang dari luar individu. Yang termasuk
kedalam faktor ini ialah :
A.
Lingkungan
keluarga
Yang
termasuk kedalam faktor ini adalah : keadaan orang tua, suasana rumah, dan
keadaan sosial ekonomi keluarga.
a.
Keadaan
orang tua, dan suasana rumah
Keadaan
orang tua merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi terhadap anak.
Faktor ini meliputi: cara orang tua mendidik anak, dan hubungan orang tua
dengan anak. Apabila orang tua dapat mendidik dan membimbing anak didalam
keluarganya, maka anak tidak akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan
lingkungan luar. Begitupun kalau hubungan keluarga berjalan harmonis, maka anak
akan terhindar dari beban mental, sehingga anak akan siap belajar dengan
konsentrasi penuh.
b.
Keadaan sosial ekonomi keluarga
Latar belakang sosial ekonomi keluarga mempunyai peranan
tidak kalah pentingnya dalam menyekolahkan anak, karena orang tua yang
mempunyai tanggung jawab yang besar terutama dalam pembiayaan sekolah anaknya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
makin tinggi tingkat kebutuhan untuk biaya belajarnya, atau makin banyak
fasilitas yang perlu dipenuhinya, Disamping biaya pendidikan yang lainnya menuntut
juga pengorbanan dari keluarga, sehingga faktor ekonomi merupakan paktor yang penting dalam menunjang kemajuan
anak.
B.
Lingkungan
Sekolah
Lingkungan sekolah meliputi: hubungan guru dengan siswa,
hubungan siswa dengan siswa, fasilitas sekolah, kualitas guru, waktu sekolah
dan disiplin sekolah, yang semuanya itu ikut membantu dan menunjang kegiatan
belajar mengajar, sekaligus akan mempengaruhi hasil belajar para siswanya.
C.
Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan masyarakat akan banyak mempengaruhi perilaku
siswa, karena selain di dalam lingkungan sekolah, waktu yang cukup banyak
tersedia bagi siswa untuk hidup bermasyarakat. Bagi siswa yang sedang berkembang
bisa mempengaruhi sekaligus bisa dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya,
sehingga lingkungan masyarakat akan mempengaruhi juga terhadap kegiatan belajar
anak
C.
KESIMPULAN
Kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa di sekolah
tidak bisa lepas dari berbagai faktor, yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dan pertumbuhan anak dalam mencapai hasil belajarnya. Faktor yang
mempengaruhi bersifat positif akan berpengaruh yang baik terhadap perkembangan
anak dalam arti faktor itu dapat memberikan sumbangan berarti dalam mendorong
dan memberikan gairah belajar yang menyenangkan, sehingga prestasi belajarnya
akan tercapai dengan memuaskan. Sebaliknya faktor yang mempengaruhi bersifat
kurang baik, maka akan berpengaruh kurang baik pula pada perkembangan anak.
Guru yang selalu siap melaksanakan
tugas dengan rasa tanggung jawab, harus mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap perkembangan anak, agar dalam mendidik, mengajar dan
melatih siswanya senantiasa tidak lepas dari pemahaman tentang latar belakang
anak, sehingga upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dapat tercapai
dengan baik.
=====dp====